terduduk untukmu
menatap malam dimatanya
kurangkai bintang tuk menggapainya
kuremuk bulan tuk menculiknya
menuju duniaku yang berpelangi indah
berlari mengumpat menguntitnya
berusaha mencarinya
disekitar relung waktu bumi
menuju malam yang sunyi dengannya
berlari dan berlari
terus menguntitnya
mengumpat darinya untuk memilikinya
mengungkapkan tapi merah muka ini
harapan agar dia tetap disana
untuk kuhampiri
memberikan sejuta panas matahari
yang terbentuk dari sinar
cinta panas dan sangat panas
kata-kata gue yang tak bermakna ini untuk melakukan pengharapan kepada seseorang disana agar tetap berdiri disana melihat cahaya matahri yang tak terungkapkan untuk saat ini
semoga tautan waktu bisa memberikan titik rendah sebuah cahaya panas cinta atau apa yang lainnya gitu.
memang dalam rangkaian ini tak tertuluskan rasa ini tapi ini sebuah sungguh perasaan
berlari untukmu
berlari mengejar waktumu
menatap indah dunia mu
bergejolak di titik pasang surut
agar kau tercipta untukku
Senin, 31 Agustus 2009
Sabtu, 29 Agustus 2009
Jatinangor Town
jatinangor, sebuah kota kecil yang berada diantara sumedang dan bandung, tak begitu mengenal memang gue tentang kota ini. tapi yang pasti kini gue dah nyangsang disana. tak percaya awalnya gue akan mendatangi daerah itu berhubungan menurut felling gue, dalam perebutan bangku SNMPTN gue pasti gagal. ternyata Allah memberikan berkah dan keajaiban dan gue masuk dan akan menjalani hidup di sebuah kota yang bernama jatinangor
berjalan disana, pertama kali menatapkan kaki disana saat magrib di akhir-akhir agustus bareng teman-teman gue yang juga menjadi anak sana tapi yang satu lagi menyangsang di bandung. melihat suasana yang berbeda tak terpikirkan akan hidup cukup lama disini.
melihat suasana malam disini sungguh berbeda penuh orang yang berjalan dari sana kesini, meramaikan setiap warung makan.
haru malam dilewati truk2 besar dijalan yang menanjak, dengan hanya satu mall dan satu bioskop disini. walaupun dekat dengan bandung tapi untuk mencapai bandung dengan damri (bis gitu) mencapai 1 stengah jam dan itu harus berantem serta tampol-tampolan dengan penumpang lain.
tapi kini hari demi hari musti hidup disini, dengan semangat buat menuntut ilmu dan mencari cewek, ganbatte kudasai ...
the jatinangor town i luph u full
berjalan disana, pertama kali menatapkan kaki disana saat magrib di akhir-akhir agustus bareng teman-teman gue yang juga menjadi anak sana tapi yang satu lagi menyangsang di bandung. melihat suasana yang berbeda tak terpikirkan akan hidup cukup lama disini.
melihat suasana malam disini sungguh berbeda penuh orang yang berjalan dari sana kesini, meramaikan setiap warung makan.
haru malam dilewati truk2 besar dijalan yang menanjak, dengan hanya satu mall dan satu bioskop disini. walaupun dekat dengan bandung tapi untuk mencapai bandung dengan damri (bis gitu) mencapai 1 stengah jam dan itu harus berantem serta tampol-tampolan dengan penumpang lain.
tapi kini hari demi hari musti hidup disini, dengan semangat buat menuntut ilmu dan mencari cewek, ganbatte kudasai ...
the jatinangor town i luph u full
Langganan:
Postingan (Atom)